Selasa, 27 September 2016

27.9.16
Suarapatinews. Pati - Bukan hal yang biasa, Warga kota Blitar harus berbangga hati, karena pada hari ini mendapat suatu kehormatan tersendiri bagi daerah tersebut. Pada hari ini Para Pimpinan TNI berkenan hadir di Kota Blitar, memang tidak melihat secara keseluruhan kota Blitar, namun kedatangangan Panglima TNI dan Rombongan adalah untuk berziarah ke makam Sang Proklamtor Republik Indonesia Bapak Ir. Sukarno yang berada di kota Blitar ini. Kota Blitar adalah kota kecil dan penduduknya pun hanya sekitar ratusan ribu, namun apa daya kota ini adalah salah satu kota yang memuat atau mengandung awal mula sejarah dalam memperebutkan atau mempertahankan kemerdekaan NKRI. Selasa (27/09/16).

Terkait dengan rasa kebangsaan yang mendalam, maka para petinggi TNI mengadakan acara nyekar ke makam leluhur bangsa ini, salah satunya adalah makam Bung Karno Sang Proklamator. Kegiatan Ziarah ini merupakan rangkaian dari HUT TNI yang ke 71 yang akan digelar pada tanggal 5 Oktober 2016. Kegiatan ini juga nantinya akan diadakan rutin setiap tahun dan akan diterbitkan PERPANG ( Peraturan Panglima TNI ) sebagai pedoman pelaksanaanny, begitulah kata Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo ketika ditemui awak media saat selesai acara.

Dalam Ziarah ini Panglima TNI didampingi oleh KASAD, KASAL, KASAU, PANGDAM dan para Jenderal lainnya. Setelah dari makam Bung Karno Ziarah dilanjutkan ke makam Gus Dur di Jombang dan Makam Suharto di Astana Giri Bangun Solo.
Selain untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan jiwa kepahlawanan dalam memperingati HUT TNI, Panglima TNI juga menekankan pada seluruh anggotanya, agar menghindari segala bentuk pelanggaran. Panglima tidak segan-segan akan memproses anggotanya bila melakukan pelanggaran sampai pada tingkatan hukuman pemecatan. Kemudian menyikapi pelaksanaan Pemilukada di beberapa daerah, Panglima TNI berkomitmen dan menjamin sepenuhnya dengan menjaga Netralitas TNI.
Jendral TNI Gatot Nurmantyo melanjutkan, terkait adanya beberapa pertanyaan dari media tentang Pemerintahan. Dengan tegas Panglima mengatakan bahwa TNI jika membicarakan pemerintahan itu merupakan hal yang tabu atau tidak etis, kondisi ini disebabkan karena Panglima TNI dibawah Presiden. TNI bercita-cita akan mendukung sepenuhnya pelaksanaan program-program pemerintah, sehingga program pemerintah dapat berjalan dengan lancar. (ROY)

0 komentar:

Posting Komentar